Sejarah Adalah Guru Kehidupan!!!

Sejarah Adalah Guru Kehidupan!!!

Minggu, 28 November 2010

10 handgun terbaik di dunia

10.
Beretta m92fs (italia)
9.
Walther P99 (jerman)
8.
HS2000 (kroasia)



7.
sig p250 dcc  (swiss)
6.
HK mark 23 (jerman)
5.
glock 19 (austria)
4.
fn-45 (belgia)


3.
hk usp (jerman)
2.
Colt M1911a1 (amerika)
1.
fn-five seven (belgia)









Jumat, 26 November 2010

9 penembak jitu dunia.

Berikut ini adalah sejumlah nama-nama penembak jitu dari masa ke masa yang sangat ditakuti dan bahkan mampu mengubah sebuah sejarah.
1. Pembunuh Mayjend John Sedgwick pada Perang Sipil di AS
Pertempuran paling berdarah di AS ini ternyata melahirkan sebuah sejarah sniper dunia, ketika seorang Jenderal karismatik dari Utara yang bernama John Sedgwick tewas diterkam timah panas oleh seorang pasukan Konfederasi dari jarak yang sangat jauh pada waktu itu yaitu, sekitar 1,000 yards (910 m) dalam sebuah pertempuran yang disebut Battle of Spotsylvania Court House, Pada 9 Mei 1864.

2. Pembunuh Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler Pada Masa Perang Aceh I

Perang Aceh I yang dipimpin oleh Jenderal Kohler sebenarnya cukup sukses dengan berhasil mencaplok Mesjid kebanggaan rakyat Aceh, yaitu Masjid Raya Baiturrahman.
Namun pada tanggal 14 April 1873 ketika sang jenderal sedang menginspeksi di areal mesjid tersebut, tiba-tiba seorang penembak bangsaAceh dalam posisi merunduk melepaskan tembakan dari jarak 100 meter dan mengenai jantung sang jenderal.
Beberapa saat kemudian sang jenderal itu tewas. Peristiwa tersebut tentu mengejutkan para pasukan kompeni ini dan akhirnya sang pahlawan si pembunuh jenderal itu gugur diberondong peluru oleh pasukan kompeni.

3. Simo Häyä

Mungkin inilah sniper yang paling terkenal di dunia karena membukukan rekor kill hit yang paling tinggi, yaitu membunuh lebih dari 500 pasukan Rusia dalam periode Winter War tahun 1939-1940.
Julukan bagi si Simo Häyä ini adalah “White Dead” karena tentara Finlandia ini selalu menggunakan baju berwarna putih sebagai kamuflase karena medan pertempurannya di area bersalju. Yang sungguh luar biasa adalah Simo Häyä hanya menggunakan senjata bold action standar tanpa menggunakan teleskop, cukup dengan iron sight ato pisir besi biasa!
Bagi Simo, penggunaan teleskop pada area bersalju justru akan merugikan karena akan memantulkan cahaya dan persembunyian si sniper akan mudah diketahui.

4. Lyudmila Pavlichenko

Kalo soal emansipasi wanita, AS harusnya banyak belajar dari seteru abadinya, Rusia. Ketika wanita AS masih berkutat pada hal-hal dapur dan sejenisnya, wanita Rusia sudah punya pahlawan. Lyudmila Pavlichenko adalah salah satu dari sekian tentara merah wanita Rusia yang bertempur pada era perang dunia kedua.
Yang membuat dia sangat luar biasa adalah kemampuan menembaknya sangat luar biasa, dimana pada masa itu Lyudmila membukukan kill hit sebanyak 309 jiwa, termasuk 36 sniper musuh! Namun sayang, dia terkena serangan mortar dan harus ditarik dari medan pertempuran.
Pada masa pemulihan luka itu, Lyudmila berkunjung ke negara AS dan Kanada dalam rangka propaganda Uni Soviet. Dia pun bertemu dengan Franklin D. Roosevelt di White House dan menjadi warga Rusia yang pertama kali bertemu presiden AS di White House.
Setelah sembuh pun Lyudmila tidak diterjunkan di medan pertempuran lagi, hanya dijadikan instruktur untuk sekolah sniper, hingga perang usai. Ia dianugrahi medali Gold Star of the Hero of the Soviet Union dan wajahnya dijadikan stampel prangko.

5. Vasily Zaytsev

Pernah nonton film yang dibintangi oleh Jude Law yang berjudul ‘Enemy At The Gates‘? Film ini mengangkat kisah seorang Sniper Top pasukan Uni Soviet yang bernama Vasily Zaytsev. Vasily dianggap sebagai sniper paling berbahaya bukan karena jumlah kill hit (149 kills, 400 yang belum bisa dikonfirmasi), tapi karena duel mautnya dengan sniper top dari Jerman, yaitu Heinz Thorvald.
Duel antar sniper ini kerap kali terjadi di Stalingrad, dimana para sniper ini kerap harus berpindah tempat dari puing satu ke puing yang lain dan kadang harus menggali agar tidak diketahui musuh, yang sangat dikenal dengan sebutan perang tikus (War of the Rats).
Kisah kejayaan Vasily yang dipropagandakan Rusia tentu memaksa Jerman mengirimkan sniper terbaiknya, Heinz Thorvald, untuk menghabisi Vasily. Jerman pun membalas propaganda tersebut dengan propaganda serupa, maka tersiarlah kabar bakal ada pertarungan antar dua sniper tangguh. Mereka pun akhirnya bertemu dan bertempur yang akhirnya dimenangkan oleh Vasily.

6. Francis Pegahmagabow

Pegahmagabow adalah salah satu sniper hebat yang dimiliki oleh Kanada. Pada perang dunia 1, Pegahmagabow yang keturunan aborigin ini mencatatkan kill hit sebanyak 378 kills dan dianggap sebagai salah satu sniper yang paling berbahaya pada masa perang dunia 1.

7. Chuck Mawhinney

Pada perang Vietnam, ada dua nama sniper AS yang sangat terkenal, yaitu Carlos Hathcock dan Chuck Mawhinney. Nama Chuck mungkin tidak seterkenal Carlos Hathcock yang mampu membunuh seorang jenderalVietnam Utara, tapi bila dilihat dari jumlah kill hit yang dikumpulkan Hathcock harus angkat topi kepada Mawhinney dengan membukukan rekor 103 kills, sedangkan Hathcock hanya membukukan 93 kills.
http://koranbaru.com/wp-content/uploads/142e_16b.jpg
Namun demikian, si Mawhinney tidak ingin terlalu mengekspose hal tersebut dan lebih memilih hidup tenang dan melupkan semua kenangan tentangVietnam.

Ini gambar senapan yang dipakai oleh Mawhinney dalam Perang Vietnam

8. Carlos Hathcock

Kehebatan dan bakat alamnya sangat mengagumkan. Biasanya bila seorang sniper selalu ditemani oleh satu orang spotter yang bertugas sebagai asisten dan pengukur jarak tembak bagi sniper. Namun Hathcock mampu bekerja sendirian ketika mendapat tugas untuk membunuh seorang jenderal Vietnam Utara sendirian di sarang musuh!
Selain itu, Hathcock mempelopori penggunaan senapan kaliber 0.5 inchi sebagai senjata sniper jarak jauh. Yaitu dengan memodifikasi .50-caliber M2 Browning Machine Gun sebagai senjata sniper dengan menempatkan teleskop di atasnya, dan memecahkan rekor menembak mati seorang vietkong sejauh 2.500 yards ato sekitar 2.275 meter!
Dari sinilah muncul pemikiran untuk melahirkan senapan kelas berat (heavy sniper rifle) untuk jarak yang sangat jauh maupun untuk menembak obyek berat seperti ranpur (kendaraan tempur). Jadi bisa dikatakan nama Hathcock sangat melegenda diantara para sniper dunia.

9. Rob Furlong

Berpuluh-puluh tahun rekor menembak jauh Hathcock tidak tergoyahkan, akhirnya rekor lama ini dipecahkan oleh seorang Sniper dari Kanada, Rob Furlong, ketika dia dan bersama rekannya di medan ganas Afghanistan pada operasi berjuluk Anaconda pada tahun 2000.
http://koranbaru.com/wp-content/uploads/7ccf_925928-tm.jpg
Tepatnya di lembah Shah-i-Kot, Furlong berhasil merubuhkan seorang pengamat mortir Al-Qaeda dari jarak yang sangat jauh, yaitu 2.430 meter (2.657 yd / 1.509 miles).

Kamis, 18 November 2010

Armalite AR-10

AR-10
AR-10 Rifle
Varian awal senapan AR-10.
Tipe Senapan tempur
Negara asal Amerika Serikat
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1958–1985 (Sudan),
1960-1976 (Portugal)
Digunakan oleh Guatemala, Sudan, Portugal, Itali,
Kuba, Myanmar
Sejarah produksi
Tahun 1955-56
Produsen Fairchild Armalite, Artillerie Inrichtingen
Diproduksi 1956–1960
Jumlah produksi ~10.000
Spesifikasi
Berat 3.29-4.05 kg
Panjang 1.050 mm
Panjang Laras 528 mm

Magazen 7.62 × 51 mm NATO,
7.62 x 39 mm Soviet
Kaliber 7.62 mm (.308 in)
Mekanisme Operasi gas, bolt berputar
Rata² tembakan 700 butir/menit
Kecepatan peluru 820 m/s
Jarak efektif 630 m
Amunisi Magazen box 20 butir
Alat bidik Belakang aperture, depan bilah

Selasa, 16 November 2010

Senapan Bullpup Steyr AUG

Steyr AUG
Caliber                      : 5.56mm NATO (.223rem)
Action                      : Gas operated, rotating bolt
Overall length            : 805 mm (with standard 508 mm barrel)
Barrel length              :508 mm (also 350 mm SMG, 407 mm Carbine or 621 mm LMG 
                               heavy barrel)
Weight                     : 3.8 kg unloaded (with standard 508 mm barrel)
Magazines                : 30 or 42 rounds box magazines
Rate of fire               : 650 rounds per minute
Effective range of fire : 450-500 meters with standard assault rifle barrel

FN F2000 (senapan infanteri modern)

Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an perusahaan Belgia terkenal FN Herstal mulai mencari berikutnya memasuki dunia senapan serbu. Tujuannya kali ini adalah untuk menghasilkan modern modular senjata, dan pada akhirnya ini mengakibatkan senapan FN F2000, yang pertama kali ditampilkan di depan umum pada tahun 2001. The F2000 menawarkan semua fitur yang paling populer dari senapan serbu modern

Di sisi lain, F2000 dilengkapi dengan berbagai EGLM FN 40 mm dan peluncur granat berpemilik komputerisasi sistem pengendalian kebakaran, bukannya standar perbesaran optik rendah pemandangan. Sejauh senapan FN F2000 hanya menemukan beberapa pembeli, termasuk Angkatan bersenjata Belgia Slovenia dan pasukan operasi khusus. Namun demikian, ini merupakan salah satu senapan serbu yang paling menjanjikan di pasar.
FN baru-baru ini juga memperkenalkan versi sipil F2000, yang dikenal sebagai FS2000. Memiliki agak lama barel dan terbatas pada api semi-otomatis. Kalau tidak, itu adalah senjata yang sangat baik yang sama, dengan sangat ergonomi.

Senapan F2000 ini juga dilengkapi dengan front ejection system. dimana selongsong panas dari peluru dikeluarkan dari ujung senapan sehingga tidak berbahaya bagi pengguna. dan bisa digunakan oleh penembak kidal.


bagi yang ingin punya senapan ini. FN Herstal menyediakan versi untuk warga sipil dimana hanya disediakan semi-auto firing dengan harga $2200 saja. digunakan untuk lomba dan bela diri.


Spec
Caliber: 5.56x45 mm NATO
Action: Gas operated, rotating bolt
Overall length: 694 mm
Barrel length: 400 mm
Weight: 3.6 kg empty, in standart configuration; 4.6 kg with 40mm grenade launcher
Magazine capacity: 30 rounds (any NATO / STANAG type magazines)

Jumat, 12 November 2010

AS Vs. VIETCONG

Clausewitz, bapak ilmu perang modern, mengatakan perang adalah kelanjutan lain dari politik. Dengan kata lain perang hanyalah salah satu strategi politik suatu pihak atau negara. Namun yang tidak pernah bisa kita bayangkan adalah dampak yang ditimbulkan dari perang itu sendiri. Ibarat pepatah, kalah jadi abu, menang jadi arang. Tidak ada kemenangan yang hakiki dalam suatu peperangan. Dalam sejarah juga mencatat manusia memang tidak pernah belajar dari kehancuran peradaban yang diakibatkan oleh mereka sendiri.
Bagaimanapun perang bukanlah suatu solusi yang tepat dalam menyelesaikan suatu masalah. Namun perang tidak bisa dihindari apabila salah satu pihak mengancam jiwa dan kedaulatan wilayah pihak lain. Dan seringkali perang dimulai dari hal-hal yang sifatnya sepele. Nafsu memiliki, keserakahan, gila kekuasaan, hingga nafsu berekspasi lebih sering mendominasi daripada hanya sekedar membela diri. Fakta-fakta berikut ini mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa atas nama apapun, peperangan tetaplah merupakan bencana kemanusiaan yang paling mengerikan di muka bumi ini:

Vietcong
Tentara Amerika
Perang Vietnam (1957 - 1975) merupakan aib bagi bangsa Amerika Serikat. Mengapa tidak, perang ini telah membuat Amerika Serikat babak belur, baik luar maupun dalam. Di medan perang, tentara AS yang sangat perkasa di Perang Dunia ke-2 benar-benar dibuat tak berdaya oleh keuletan tentara Vietnam Utara (NVA) dan milisi yang biasa disebut Vietcong (VC). Meski tentara AS telah mengembangkan persenjataan yang sangat canggih (penggunaan rudal air-to-air adalah yang pertama kali di dunia digunakan dalam suatu peperangan), tetap aja mereka tak berdaya menghadapi taktik gerilya yang diterapkan NVA dan VC. Gara-gara taktik gerilya itu, AS harus mengeluarkan dana perang yang sangat besar untuk mendukung tentara AS di Vietnam. Dan itu menimbulkan protes keras di dalam negeri sendiri. Gelombang protes silih berganti menuntut pemerintah menarik pasukan AS dari Vietnam. Perang yang berlangsung selama 18 tahun yang merupakan perang terlama yang pernah dialami oleh AS. Dan tahukah Anda, Ho Chi Minh, Pemimpin Besar Vietnam Utara ternyata belajar menggunakan taktik gerilya dari bukunya Abdul Haris Nasution yang fenomenal, Strategy of Guerrilla Warfare. Selain diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, karya ini menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite militer dunia, West Point, Amerika Serikat.